International Expo Education 2020 (Sesi 1)

Selasa 29 September 2020, Padaidi Go Abroad (PGA) telah mengadakan Yearly Project yang diberi nama 'International Expo Education (IEE) 2020'. Acara ini dalam rangka memperingati 1 tahun berdirinya PGA dari tanggal 01 oktober 2019. Expo ini menggunakan platform online Google Meet dan dimeriahkan oleh 22 media partner, 15 pembicara dari 5 benua. Dimulai dari jam 13.00 WIB s/d 22.00 WIB.

Opening IEE 2020 dibuka oleh Co-founder PGA yaitu Wildana Sabarudin, 'Harapannya, semoga 1 tahun PGA ini bisa memberikan dampak yang besar terhadap kemajuan pendidikan Indonesia", ujarnya. Berikut ringkasan singkat dari expo di hari pertama:

1. Yulisyah Putri Daulay

Beliau adalah salah satu awardee Australia Awards Scholarship (AAS) 2018, yang sedang menempuh jenjang kuliah S2 di Monash University. Pada International Expo 2020 ini, beliau dimoderatori oleh Wildana Sabarudin. Beliau membahas mengenai bagaimana cara mendapatkan AAS, mulai dari tips dan trik memilih 3 universitas, mendapatkan LoA, pengalaman beliau selama berada di Australia dan kehidupan menjadi mahasiswa disana.

2. Nada Marcha Putri

Beliau adalah mahasiswa yang sedang menempuh jenjang kuliah S1 di Universitas Indonesia. Pada International Expo 2020 ini, beliau dimoderatori oleh Nurfadila. Beberapa poin yang bisa dibagikan yaitu beliau menyampaikan mengenai beasiswa indonesia yang terbagi menjadi 3 kategori, bantuan dana, sekolah dinas dan dana apresiasi. Tips and trik lolos beasiswa salah satunya memperbaiki CV, proposal riset atau motivation letter. Ketika kita sudah mendapat beasiswa kita harus bertanggung jawab atas beasiswa tersebut dan jangan sampai seenaknya. Contohnya, jika aturan beasiswa kita IPK minimal 3,5 dari 4 kita harus berusaha menempuhnya jangan sampai kita tidak bisa, sebab itu akan mempengaruhi beasiswa, bahkan bisa dicabut beasiswanya.

3. Cut Meurah Habibur Rahman

Beliau adalah salah satu awardee YTB 2017, yang sedang menempuh jenjang kuliah S1 di jurusan sejarah, Sakarya University, Turki. Pada International Expo 2020 ini, beliau dimoderatori oleh Firda Budi Nugrahani. Beberapa poin yang bisa dibagikan yaitu beliau menyampaikan bahwa kuliah di Turki menguntungkan dari sisi kualitas pendidikan yang tinggi, disertai dengan pesona alamnya yang indah, penuh warisan sejarah dan budaya, serta difasilitasi kondisi hidup yang mudah. Namun demikian, bukan tanpa kekurangan. Sebab bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Turki, maka tak sedikit pelajar Indonesia mengalami kesulitan dalam belajar. 

Mengenai kehidupan sehari-hari pun, makanan yang dijumpai terasa berbeda sekali dengan makanan Indonesia. Begitu juga dengan memilih kampus dan jurusan kuliah, mahasiswa harus memilih sedetil mungkin agar berada ditempat yang tepat. Untuk kuliah di Turki, salah satu beasiswa yang diprogramkan oleh pemerintah yaitu Türkiye Bursları atau YTB. Beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah tersebut menawarkan beberapa macam kampus dan jurusan yang ingin ditempuh mulai dari jenjang S1 sampai dengan S3 yang dapat dilihat melalui website Türkiye Scholarship.

4. Miftah Nur Fadhilah

Beliau adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliah S1 di Al-Azhar University, Mesir. Pada International Expo 2020 ini, beliau dimoderatori oleh Rizky Umi Nasihatus Sholihah. Beberapa poin yang bisa dibagikan yaitu beliau menyampaikan alasan kuliah di Al-Azhar University Kairo yang beraneka ragam, salah satunya ingin menempuh studi di negeri yang merupakan kiblat ilmu. Pembahasan juga mengenai jalur resmi kuliah di Al-Azhar, syarat pendaftaran, serta tips & trik lolos seleksi Beaaiswa.

5. Jundi Imam Syuhada

Beliau adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan kuliah S1 di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Pada International Expo 2020 ini, beliau dimoderatori oleh Dedy Rizallul Aulat. Beberapa poin yang bisa dibagikan yaitu beliau menyampaikan ada banyak beasiswa di Arab Saudi, dan semuanya full scholarship. Tetapi kita perlu memiliki usaha yang lebih untuk mendapatkannya, yakni dengan mempersiapkan berkas dengan baik, ikhtiar dan berdoa kepada Allah. Namun, untuk pengumuman beasiswa di arab saudi tidak menentu. Terkadang pengumuman kelulusan keluar setelah 2 atau 3 tahun bahkan ada yang mendapat pengumuman kelulusan setelah 8 tahun mendaftar. Meskipun pengumuman tidak menentu, kuliah di Arab Saudi memiliki banyak sekali keunggulan.

IEE 2020 di hari pertama sangat mendapatkan respon positif dari peserta, dibuktikan dengan sesi QnA yang seringkali melebihi waktu yang ditetapkan. "Saya tunggu acara seperti ini lagi, semangat kk !!" ujar salah satu peserta. 

2 Comments